BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Perjalanan
pariwisata di indonesia pada tahun belakangan ini menggambarkan satu pola yang
berkembang pesat dan menuntut agar semua pihak tidak hanya pemerintah,
melainkan juga semua warga negara ikut serta dalam meningkatkan kepariwisataan
indonesia agar dari sektor ini, peningkatan devisa negara indonesia menjadi
bertambah.
Pariwisata menjanjikan masa depan
yang cemerlang untuk warga negara indonesia, karena dilihat dari letak
geografisnya dan kekayaan alamnya indonesia memilikinya.Dengan keanekaragaman
flora dan faunanya, keindahan alam, seni dan budayanya,serta banyaknya
suku-suku di indonesia yang berkeaneakaragam sudah selayaknya indonesia menjadi
tujuan wisata dunia.
Di Indonesia sangatlah banyak
tempat-tempat wisata yang menyediakan kecantika alam yang luar biasa, kuhusnya
di Provinsi Aceh ini, diantaranya dibanda aceh: Museum Tsunami, Kapal Apung,
dan lain sebagainya, terlebih lagi di aceh telah diterapkan visit aceh years
2013.
Industri pariwisata merupakan
industri yang menyeluruh dan ruang lingkupnya sangat luas didalam penyediaan
dan penyelenggaraan kebutuhan untuk wisatawan yang diharapkan akan berkunjung
ke indonesia.Industri perhotelan merupakan sarana pokok kepariwisataan yang
mana hidup dan kehidupannya banyak tergantung pada ada tidaknya lintas
wisatawan, baik domestik maupun mancanegara,
Hotel adalah suatu bentuk
akomodasi yang dikelola secara komersial dan disediakan bagi setiap orang untuk
memperoleh pelayanan penginapan berikut makan dan minum.Untuk mencapai
tujuannya yaitu mendapatkan keuntungan yang maksimal, maka hotel membagi tugas
yang sesuai menurut fungsi dan departemennya masing-masing.Adapun
departemen-departemen di dalam hotel meliputi front office departement,
accounting departement, Personal departement, Marketing departement, House
keeping departement, Food and Beverage departement, Purchasing departement,
Engineering departement, security departement.
Steward sebagai section yang bertugas dan bertanggung
jawab langsung terhadap peralatan-peralatan yang digunakan di F & B
departemen, dituntut untuk bekerja teliti dan hati-hati baik pada saat proses
pencucian hingga proses penyimpanan peralatan, peralatan itu haruslah berada
dalam kondisi yang lebih baik dengan sangat memperhatikan hygiene dan sanitasi,
oleh karena itu pentingnya fungsi dan peran steward serta peralatan-peralatan
yang menjadi bagian dari tugas dan tanggung jawabnya, maka penulis memilih
judul : Manajemen Stewarding.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan
uraian yang diberikan pada latar belakang tersebut di atas, maka dapat
disusun rumusan masalah sebagai berikut : “Bagaimanakah Teknik Kerja Steward
Dalam Kaitannya Kelancaran Operasional Perhotelan?”
1.3 Tujuan dan manfaat
1.3.1 Tujuan
Dalam melakukan sesuatu atau
mengerjakan sesuatu, seseorang pasti memiliki suatu tujuan, sebab tanpa tujuan
seseorang tidak bisa mengerjakan sesuatu dengan mudah.Jadi penetapan tujuan
sangat penting artinya bagi setiap orang yang akan mengerjakan sesuatu.
Dalam penulisan makalah ini tujuan yang diharapkan
untuk dicapai “untuk mengetahui teknik kerja steward dalam kaitannya kelancaran
operasional pada hotel.
1.3.2 Manfaat
Selain memiliki tujuan, penulisan
makalah ini mempunyai manfaat, manfaat yang ingin dicapai oleh penulis itu
sendiri maupun pihak lain sesuai dengan tujuan penulisan yaitu adanya
keterkaitan dan kesepadanan antara ilmu yang dapat, kemudian langsung di
praktekan di lapangan.
Dalam
penulisan ini, manfaat yang diharapkan untuk dicapai adalah :
a. Secara teoritis untuk memberikan sumbangan bagi
pengembangan ilmu yang berkaitan dengan dunia ilmu pariwisata.
b. Secara praktis agar dapat bermanfaat bagi hotel
sebagai bahan evaluasi.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian steward
Berdasarkan atas istilah
pariwisata dan perhotelan, oleh soernarno, bahwa stewarding adalah pencucian
dan pembersihan alat-alat dapur di hotel atau restaurant, dan petugas pencucian
dan pembersihan alat dapur di hotel atau restaurant dinamakan steward.
Stewarding area
adalah ruang khusus pencucian dan pembersihan alat-alat dapur hotel atau
restaurant. Definisi yang lebih sfektif lagi penulis peroleh pada saat proses
belajar mengajar (perkuliahan), dimana bahwa stewarding adalah suatu salah satu
section yang berada dibawah naungan F dan B Departemen yang bertugas menyiapkan
dan membersihkan peralatan yang akan dipergunakan di restaurant, bar, room
service, banquet dan kitchen (dapur) . Selain itu steward juga melaksanakan
cleaning stewarding dengan tujuan menghindari terjangkitnya bibit-bibit
penyakit pada peralatan dan pada lingkungan. (Hari, 1983 : 18) .
Sistem Kerja
Steward
Secara umum, ada dua elemen yang
sangat berperan di dalam sistem kerja steward terutama pada hotel-hotel berbintang,
yaitu manusia dan mesin. Profesionalisme manusia di dalam hal ini staf steward
dituntut agar dapat bekerja cepat, tepat dan efisien dengan menggunakan mesin
sebagai salah satu penunjangnya.
Pada bagian ini,
penulis lebih memfokuskan tehnik kerja sterward yang ditunjang oleh mesin
sebagai alat bantu kerja. Disini akan diuraikan cara kerja dalam pembersihan
peralatan. Sementara sistem kerja staff akan dibahas lebih mendalam pada bab
berikutnya. Berdasarkan
atas istilah pariwisata dan perhotelan, oleh soernarno, bahwastewarding adalah
pencucian dan pembersihan alat-alat dapur di hotel atau restaurant, danpetugas
pencucian dan pembersihan alat dapur di hotel atau restaurant dinamakan
steward.
2.2
Metode Pembersihan
Metode pembersihan yang umum dilakukan
di hotel maupun di restaurant di bedakan menjadi dua sistem sesuai dengan
proses pengerjaanya, yaitu : washing restaurant equipment dan polishing
restaurant equipment.
2.2.1
Washing Restaurant Equipment
Dalam hal ini
diartikan sebagai suatu proses “pencucian” tidak terbatas pada satu alat,
tetapi segala jenis alat-alat yang dipergunakan di sebuah restaurant untuk
keperluan tamu-tamu yang makan dan minum. Tiga prinsip pokok yang harus
diperhatikan dalam proses pencucian adalah :
·
Cepat dan tepat
·
Bersih, dan bebas dari sisa makanan,
debu dan sebagainya.
·
Sanitasi (bebas dari kuman-kuman)
Pada
prinsipnya washing/pencucian alat-alat dapat dilaksanakan dengan dua cara yaitu
:
1.
Washing
by machine
Proses pencucian untuk semua jenis
peralatan yang dicuci menggunakan mesin. Mesin yang dapat dipergunakan untuk
membersihkan hampir semua jenis peralatan baik itu china ware, glass ware,
silver ware maupun peralatan dari bahan yang lain yang dinamakan diswashing
machine.
Diswashing
machine secara garis besar dibedakan menjadi dua jenis yaitu :
a)
Three
Zone Diswashing Machine
Sesuai dengan namanya mesin ini
dan jenisnya memiliki tiga bagian (zone) bergabung menjadi satu unit mesin,
yang mana masing-masing bagian mempunyai fungsi yang berbeda-beda satu dengan
yang lain, yaitu :
·
Pree Washing Zone
Bagian ini adalah tempat
terjadinya proses pencucian pendahuluan, dimana peralatan yang akan dicuci,
disemprot secara otomatis (di dalam mesin itu sendiri) dengan air panas
bertemperatur sekitar 30-35 derajat celcius, yang bertujuan untuk menghilangkan
sisa-sisa makanan yang melekat.
·
Main Washing Zone
Pada bagian ini peralatan yang
telah di semprot pada proses sebelumnya, dicuci sebersih-bersihnya dengan
sistem penyemprotan air panas dengan temperatur sekitar 60 derajat-70 derajat
celcius yang sudah bercampur dengan larutan sabun, sehingga alat-alat tersebut
bebas dari kotoran .
·
Rinsing Zone
Bagian ini merupakan tempat
pembilasan terakhir peralatan-peralatan yang dicuci, meskipun diswashing zone
peralatan sudah dalam keadaan bersih, namun masih terdapat sisa-sisa larutan
sabun yang melekat.
Air yang dipakai
dala, proses pembilasan ini bertemperatur sekitar 85 derajat – 90 derajat
celcius dan telah ditambahkan atau dicampur dengan salah satu cleaning supplies
yaitu rinso dry yang berfungsi untuk membunuh kuman-kuman dan mempercepat
proses pengeringan serta berfungsi pula untuk mengkilatkan alat-alat yang
dicuci.
b)
Single
Tank Diswashing Machine
Sistem kerja dari single tank
diswashing machine lebih sederhana dibandingkan dengan three zone diswashing
machine. Cara penggunaannya pada mesin jenis ini lebih lambat karena tidak
semua proses pencucian terjadi di dalam mesin ini sendiri.
Beberapa
ketentuan dari single tank diswashing machine antara lain,yaitu :
·
Pre-Washing
(proses pencucian awal)
Dilakukan di luan mesin dengan
cara manual yaitu dengan cara menyemprot peralatan yang akan dicuci dengan air
panas dengan temperatur sekitar 30 derajat – 35 derajat celcius melalui
spraiyer, atau dengan cara merendam alat-alat tersebut sebelum dimasukkan di
dalam mesin.
·
Single
Tank (satu tangki)
Dapat berfungsi ganda yaitu
sebagai tempat proses washing dan dalam waktu tertentu secara otomatis akan
berubah fungsi sebagai tempat proses rinsing. Air yang akan dipergunakan telah
dibuat dengan sedemikian rupa sehingga bila proses washing terjadi maka
temperatur air yang mengalir akan berkisar antara 60 derajat-70 derajat
celcius, sedangkan apabila mesin berfungsi untuk proses rinsing air akan
mengalir melalui booster (alat pemanas) sehingga temperatur air sesuai dengan
yang diperlukan untuk proses rinsing sebenarnya.
Sesuai
dengan uraian diatas maka kedua jenis mesin tersebut memiliki suatu persamaan
yang prinsip, yang menyangkut kepada :
-
Alat-alat bantu yang dipergunakan untuk
mencuci.
-
Prosedur pekerjaan yang diatur secara
bertahap-tahap dari awal sampai akhir proses pembersihan mempergunakan mesin.
Alat-alat
yang dipergunakan untuk mencuci dengan mesin, antara lain :
-
Diswashing Machine
-
Hard hand brush
-
Basket (rack) untuk peralatan yang
hendak dicuci
-
Basket (keranjang) khusus untuk
alat-alat yang bersih
-
Carbage con
Suplier
yang diperlukan.
-
Air panas
-
Soap liquid dan powder soap
Rinse
dry
2.
Washing by Hand
Proses pencucian untuk semua
peralatan yang dicuci dengan mempergunakan tangan (secara manual).
Sistem
kerja ini tidak kalah pentingnya namun lebih sederhana dibandingkan dengan
sistem kerja washing by machine, asalkan tetap memperhatikan prinsip-prinsip
pokok dalam proses pencucian yaitu cepat bersih dan juga sanitasi tetap
dilaksanakan.
Washing
by hand biasanya dipergunakan oleh hotel/restaurant yang kecil dengan beberapa
pertimbangan, antara lain :
-
Harga diswashing machine cukup mahal
-
Penggunaan sistem kerja washing by hand
relatif lebih murah
-
Jumlah tamu yang tinggal di hotel atau
yang makan di restaurant sedikit.
Peralatan
dan supplies (bahan-bahan pencuci) yang diperlukan :
·
Sink (washing tub)
Bak yang dipergunakan sebagai
tempat untuk mencuci. Agar hasil cucian lebih baik, hendaknya perlu disediakan
beberapa buah sink untuk masing-masing jenis peralatan. Untuk pembilasan perlu
juga disediakan khusus satu buah sink.
·
Sponge (karet busa)
·
Hand brush (hand dan soft)
Sikat tangan yang keras dan lunak
. Yang keras untuk membuang / menyikat sisa-sisa makanan di piring, dan yang
lunak membersihkan piring, gelas dan lain sebagainya pada waktu proses
pencucian.
·
Soft cotton cloth
Lap katun yang
bersih dan halus untuk mengeringkan setelah pencucian.
·
Basket
Keranjang
tempat peralatan yang pecah
·
Garbage can (tempat sampah)
Disini diperlukan dua buah garbage
can, yaitu :
·
Estable, sampah yang biasa dimakan
binatang peliharaan.
·
Un-estable, sampah yang tidak dapat
dimakan binatang peliharaan misalnya kertas atau plastik.
Suplies (bahan-bahan pencuci)
·
Hot water (air panas)
·
Untuk merendam (soaking), temperatur 30
derajat – 65 derajat celcius
·
Untuk membilas (rinsing), temperatur
berkisar 85 derajat 95 derajat celcius
Urutan dari proses pencucian
washing by hand dibagi menjadi tiga tingkatan yaitu :
1. Soaking
(merendam)
2. Rubbing
(brushing)
3. Rinssing
(pembilasan) merupakan proses terakhir dari pencucian
4. Metode
pengerjaan washing by hand :
5. Sink
diisi dengan air panas kurang lebih 2/3 dari isi sepenuhnya
6. Sabun
dimasukkan ke dalam sink dan diaduk untuk merendam alat-alat yang belum dicuci.
7. Alat-alat
seperti piring, gelas dan sebagainya, dibersihkan dari sisa makanan maupun
minuman dengan cara menyikat atau menuang ke garbage can.
8. Kelompokkan
alat-alat yang dicuci sesuai dengan jenisnya.
9. Rendam
alat-alat tersebut pada sink yang telah disediakan untuk itu.
10. Satu
persatu alat tersebut digosok atau disikat pada sink pembilasan kemudian
dikeringkan.
11. Bila
semua peralatan yang telah digosok atau disikat pada sink pembilasan dan
kemudian dikeringkan.
12. Periksalah
apakah masih alat-alat yang kurang bersih agar dicuci kembali atau mungkin
alat-alat yang pecah atau mungkin retak agar dipisahkan dan ditempatkan pada
basket yang telah tersedia.
2.3 Penyajian Data
2.3.1 Mekanisme Sistem Kerja
Steward
Mekanisme kerja steward ini, sangat
berpengaruh terhadap keberadaan peralatan-peralatan F & B Service . Bila
mekenisme itu ditinjau sebagai sarana pengontrolan atas arus lalu lintas
peralatan (equipment) .Karena,dengan mekanisme sistem kerja yang baik, akan
memudahkan dalam pengontrolan peralatan dan begitu juga sebaliknya. Berikut ini
penulis akan menyajikan beberapa hal mengenai mekanisme tehnik kerja steward.
a. Penyimpanan Stok Peralatan
(storing)
Peralatan-peralatan yang disimpan di
gudana adalah peralatan-peralatan yang dikhususkan untuk mengantisipasi atau
digunakan untuk menghadapi event-event banquet yang membutuhkan alat-alat
prasmanan dalam jumlah besar,umumnya peralatan ini dikeluarkan apabila ada
event prasmanan dengan jumlah diatas100 pax (orang) . Untuk event skala kecil
(di bawah 100 pax) biasanya diambil dari stok peralatan yang ada di restaurant
.Apabila ada event banquet staf steward terlebih dahulu membaca daftar-daftar
event yang akan berlangsung .Dengan demikian staf steward akan tahu kapan event
banquet itu akan berlangsung dan staf steward bisa menentukan jumlah peralatan
yang akan disiapkan . Untuk kelancaran operasionalnya steward akan bekerjasama
dengan section banquet, disini section banquet akan membantu steward dalam
penyiapan peralatan dan pengontrolan peralatan hingga event berakhir, setelah
event berakhir section banquet akan memeriksa kembali jumlah peralatan yang
dikeluarkan steward. Apabila sudah lengkap atau ada yang hilang atau rusak maka
banquet akan mencatatnya pada form control, selanjutnya peralatan akan
diserahkan kembali ke steward untuk dilakukan proses pencucian .
b. Peralatan masing-masing section
Dalam hal ini penulis maksudkan
adalah section yang berada di bawah naungan F & B product dan F & B
service .Adapun section yang dimaksud adalah kitchen, Restaurant, Room Service
, Bar & Cafe Shop . Untuk kitchen, apabila ramai even baik pada saat
restaurant pada saat ramai,maka kesibukan di kichen akan meningkat, disinilah
peran steward sangat dibutuhkan untuk kelancaran operasional kitchen, steward
akan bekerja sama dengan staff kitchen dalam hal ini cook . Apabila kitchen
membutuhkan peralatan tambahan atau membutuhkan peralatan khusus untuk jenis
menu yang khusu, maka cook akan meminta bantuan steward untuk pengadaan
tersebut .Untuk peralatan kitchen yang kotor, cook akan langsung menaruhnya
pada put washes, selanjutnya steward akan langsung melakukan proses pencucian,
disamping melakukan proses pencucian, steward juga akan selalu mengontrol
keadaan lantai di area kitchen, karena pada saat kesibukan di kitchen meningkat
seringkali lantai dalam keadaan licin terkena air, percikan minyak goreng
maupun tumpahan saos dan bumbu pada saat proses pengolahan makanan. Apabila hal
itu terjadi, steward akan segera membersihkannya dengan cara mengepel untuk
menghindari hal-hal yang tidak diinginkan , dengan demikian kelancaran
operasional kitchen dapat diwujudkan .Untuk restaurant, steward akan bekerja
sama dengan waiter atau waiterest dalam hal penyiapan peralatan dan pengadaan
peralatan .Untuk peralatan yang kotor, relatif mudah untuk dilakukan karena
apabila ada perlatan yang kotor maka waiter akan langsung membawanya ke steward
untuk selanjutnya dilakukan proses pencucian.
c. Pengambilan peralatan kotor (clear
up equipment)
Peralatan-peralatan yang kotor untuk
restaurant, bar dan coffe shop relatif mudah untuk dikontrol dan diambil,
karena baik restaurant maupun bar dan coffe shop setiap tamu yang memesan
makanan dan minuman akan dilayani oleh waiter/waitress hingga tamu itu selesai
makan atau minum .Pada section room service hal tersebut tidak dapat dilakukan
. Makanan dan minuman yang dipesan diantarkan ke kamar , setelah itu makanan
dan minuman tersebut beserta peralatannya ditinggal di kamar dalam jangka waktu
tertentu dan dilakukan pemeriksaan untuk mengetahui apakah tamu tersebut telah
selesai makan atau minum, apabila telah selesai peralatan dapat di-clear-up .Di
hotel biasanya,apabila tamu telah selesai makan atau minum, peralatan yang
kotor akan diletakkan di depan kamar atau room boy akan membantu mengeluarkan
peralatan room service, setiap peralatan yang ada di kamar selalu tercatat
dalam form control room service equipment .Berdasarkan catatan tersebut staf
room service akan mengclear up peralatan pada waktu-waktu yang telah ditentukan
selanjutnya dibawa ke steward untuk selanjutnya dilakukan proses pencucian.
Pencucian
Peralatan (Washing Equipment)
Seluruh peralatan kotor yang pernah digunakan di semua
section pada akhirnya akan berada di steward untuk dilakukan pencucian .
2.4. Struktur Organisasi stewarding.
Food
andBeverage Management.
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Sehubungan
dengan permasalahan dan judul yang penulis angkat dalam makalah ini dan
pencarian yang dilakukan dalam buku-buku dan internet, maka penulis dapat
mengambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Staff Steward harus melaksanakan tugas sesuai
prosedur standar operasional hotel masing-masing dengan memperhatikan juga
dasar-dasar teori yang telah ada dan relevan.
2. Staff Steward harus melaksanakan tugasnya dengan
tanggungajawab,teliti,dan hati-hati karena berhubungan dengan hygine dan
sanitasi equipment.
3.2 Saran
Dalam upaya pembenahan tehnik kerja
steward untuk meningkatkan operasional Di Hotel, hal yang perlu diperhatikan
adalah harus adanya komunikasi yang aktif dan berkesinambungan dengan
staff-staff yang ada di departemen-departemen hotel secara umum dan di dalam
Hotel secara khusus.
DAFTAR PUSTAKA
Direktorat
Jendral Pariwisata, 1988.Pariwisata
Nusantara Indonesia. Jakarta.
Surachman,Aan,1989.Pengetahuan Dasar Perhotelan.Jakarta,
Rinka Cipta.
Suparman,Harry,1980.Dapur Hotel.BPLP Bandung, SIC.
Yayasan
Kertha Wisata, 1991.Stewarding. Denpasar.
www.google.co.id
DOWNLOAD FILE DI SINI
Suka bermain permainan LIVE CASINO?
BalasHapusTerlebih ditemanin Dealer yang Sexy???
Ada nih
Agent BOLAVITA
Agent yang menyajikan LIVE CASINO setiap harinya dengan Dealer yang cantik & sexy
Info hub
WA:0812 2222 995