HUBUNGAN SANITASI LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN MALARIA DI PESISIR PANTAI
1.1. Latar Belakang
Pembangunan kesehatan
diarahkan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia, kualitas kehidupan
manusia, meningkatkan kesejahteraan manusia dan masyarakat serta untuk
mempertinggi kesadaran masyarakat akan pentingnya hidup sehat. Sarana dan
kebijakan pembangunan perumahan dewasa ini dirasakan pada golongan masyarakat
yang berpenghasilan rendah, daerah kumuh, perkotaan, daerah pedesaan dan daerah
terpencil (GBHN, 1993).
Untuk kelangsungan
hidupnya manusia memerlukan beberapa kebutuhan-kebutuhan pokok yang harus
dimiliki sepanjang hidupnya. Dari beberapa kebutuhan tersebut terdapat tiga
unsur utama diantaranya kebutuhan pokok meliputi pangan, sandang dan papan atau
perumahan yang harus ada sejak manusia itu dilahirkan. (Suyono, 1985)
Manusia membutuhkan
rumah sebagai tempat untuk berteduh atau berlindung diri dari gangguan cuaca
atau Kondisi iklim yang kurang sesuai dengan tubuh manusia, untuk beristirahat
mengadakan kegiatan rutin untuk memenuhi kesehatan jasmani bagi kelangsungan
hidup seperti mandi, makan, tidur, juga tempat untuk berkumpul dengan seluruh
keluarga dan lain-lain. Karena rumah mempunyai berbagai fungsi yang sangat
penting bagi kehidupan manusia, maka rumah dan Kondisi lingkungannya yang tidak
sehat dapat mempengaruhi derajat kesehatan jasmani maupun rohani bagi para
penghuninya juga akan mempermudah timbulnya berbagai macam penyakit. (Azrul
Azwar, 1980).
Perumahan yang sehat
adalah perumahan yang memenuhi persyaratan antara lain memenuhi kebutuhan
psikologis, memenuhi kebutuhan fisiologi, mencegah penularan dan mencegah
kejadian kecelakaan (Suharmadi, 1985 ).
Dari hasil data
statistik pembangunan perumahan di Indonesia tahun 1984, lembaga pembangunan
rumah baik swasta maupun pemerintah hanya menyediakan 15% saja dari kebutuhan
rumah, selebihnya dibangun oleh masyarakat sendiri, selanjutnya pada tahun 1990
lembaga pembangunan rumah swasta dan pemerintah membangun 706.939 unit rumah.
Angka tersebut sangat kecil bila dibandingkan dengan kebutuhan penduduk akan
perumahan sehat. (Depkes RI, 1990).
Salah satu penyakit
yang ditimbulkan akibat rumah yang tidak sehat adalah Malaria. Dimana penyakit
malaria merupakan penyakit yang erat kaitannya dengan Kondisi sanitasi rumah
seperti tidak memasang kawat kasa pada ventilasi, Kondisi sarana air bersih,
Kondisi tempat pembuangan sampah dan Kondisi sarana pembuangan air limbah,
keadaan gantungan baju, genangan air disekitar rumah, jarak rumah dengan waduk/embung,
jarak rumah dengan air payau/rawa-rawa hal ini akan berisiko menyebabkan
penyakit Malaria. (Kusnindar, 1990).
Sejak tahun 1968, upaya
pencegahan penyakit malaria telah diintegrasikan kedalam sistem kesehatan yang
ada. Di mana pelaksanaan operasional diselenggarakan oleh Puskesemas dan
jajaran lainnya di Kecamatan dan di tingkat Desa dengan bantuan dan bimbingan
dari Kabupaten dan Provinsi. ( Dep Kes RI Dirjen PPM&PL, 2003).
Upaya untuk menekan
angka kesakitan dan kematian malaria dilaksanakan melalui program pencegahan
malaria yang kegiatannya antara lain meliputi ; perbaikan Kondisi sanitasi
rumah masyarakat, penggunaan kelambu, pemasangan kawat kasa pada ventilasi
rumah, menjaga Kondisi sarana penampungan air, memperhatikan kebersihan tempat pembuangan
sampah dan kebersihan saluran SPAL yang kesemuanya ditujukan untuk memutus mata
rantai penularan malaria. (Dep Kes RI Dirjen PPM&PL 2003 ).
Penyakit Malaria erat
kaitanya dengan sanitasi perumahan yang tidak sehat dan tidak memenuhi syarat,
karena sanitasi rumah yang tidak sehat dan memenuhi syarat akan mendatangkan
risiko seseorang mengalami penyakit-penyakit berbasis lingkungan seperti
Malaria (Depkes. 2002).
Di Provinsi Aceh dari
penyebaran penyakit malaria di semua wilayah pegunungan dan daratan rendah,
penyakit malaria paling banyak ditemukan di daerah pantai dan daerah pedalaman
(pegunungan dan transmigarasi). Hal ini disebabkan adanya tempat perkembangan
nyamuk Anopheles sebagai vektor penyakit malaria yang berada disekitar
permukiman penduduk. Tempat - tempat perkembang biakan nyamuk Anopheles yang
paling disenangi antara lain; lagun, muara sungai, dan rawa-rawa di daerah
pantai, serta genangan-genagan air sungai yang mengalir di daerah pegunungan. (Sanropei,
1989).
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan ruang
lingkup permasalahan yang telah diungkapkan di atas, maka rumusan masalah yang
dapat penulis kemukakan dalam penelitian ini adalah “Apakah ada hubungan antara
sanitasi lingkungan rumah sekitar pantai terhadap kejadian kasus malaria”.
DAFTAR
PUSTAKA
Azwar,
Asrul. ( 1990 ). Pengantar Ilmu Kesehatan Lingkungan, Jakarta : Mutiara Sumber
Widya.
Depkes.
RI. ( 1990 ), Pedoman Keguatan Kader, Jakarta
Depkes.
RI. ( 2003 ), Pedoman Tata Laksana Kasus Malaria, Gebrak Malaria. Jakarta.
Depkes.
RI. (2002), Pedoman Pelaksanaan Pengawasan dan Pengendalian Dampak Sampah
(Aspek Kesehatan Lingkungan). Jakarta
Garis
Besar Haluan Negara, 1993, Pembangunan Kesehatan, Depkes RI
Kusnindar.
(1990). Masalah Malaria dan Pemberantasannya di Indonesia. Cermin Duinia
Kedokteran No. 63, : 7 – 12
Retno Widiastuti. (2004). Kajian Lingkungan pada
Daerah Endemis Malaria di Indonesia. Alfebata. Bandung
Sanropei,
Djasio, dkk. ( 1989 ), Pengawasan Penyehatan Lingkungan Permukiman. Jakarta :
Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan Depkes RI.
Suharmadi. ( 1985 ), Perumahan Sehat. Pusat
Pendidika Tenaga Kesehatan Depkes RI, Jakarta.
Suyono. ( 1985 ), Pokok Bahasan Modul Perumahan dan
Permukiman Sehat. Jakarta Proyek Pengembangan Tenaga sanitasi Pusat Pusdiknas.
Undang-Undang RI Nomor 23 Tahun 1992. Tentang Kesehatan, Jakarta : Depkes. RI.
DOWNLOAD FILE DI SINI
Ada beberapa solusi alami yang dapat digunakan dalam pencegahan dan menghilangkan diabetes secara total. Namun, satu-satunya aspek paling penting dari rencana pengendalian diabetes adalah mengadopsi gaya hidup sehat Kedamaian Batin, Nutrisi dan Diet Sehat, dan Latihan Fisik Reguler. Keadaan kedamaian batin dan kepuasan diri sangat penting untuk menikmati kesehatan fisik yang baik dan atas semua kesejahteraan. Kedamaian batin dan kepuasan diri adalah kondisi pikiran yang adil. Orang dengan penyakit diabetes sering menggunakan pengobatan komplementer dan alternatif. Saya didiagnosis menderita diabetes pada tahun 2000. Sedang bekerja merasa sangat lelah dan mengantuk. Saya meminjam glukometer dari rekan kerja dan diuji pada 760. Segera pergi ke dokter saya dan dia memberi saya resep seperti: Insulin, Sulfonamides, tetapi saya tidak bisa mendapatkan penyembuhan daripada mengurangi rasa sakit dan menghilangkan rasa sakit lagi. Saya menemukan nama kesaksian wanita Comfort online bagaimana Dr Akhigbe menyembuhkan HIV-nya dan saya juga menghubungi dokter dan setelah saya minum obatnya seperti yang diperintahkan, saya sekarang benar-benar bebas dari diabetes oleh dokter jamu Akhigbe. Jadi pasien diabetes yang membaca kesaksian ini untuk menghubungi emailnya drrealakhigbe@gmail.com atau Nomornya +2348142454860 Ia juga menggunakan ramuan herbalnya untuk penyakit seperti: Gigitan SPIDER, SCHIZOPHRENIA, LUPUS, DEMAM BERDARAH, MALARIA, INFEKSI EKSTERNAL, UMUM DINGIN, DASAR GABUNGAN, DASAR BAYAM, GERAKAN, STROKE, STROKE TUBERKULOSIS, PENYAKIT PERUT. ECZEMA, PROGERIA, MAKAN GANGGUAN, INFEKSI RESPIRATORI RENDAH, DIABETIKA, HERPES, HIV / AIDS,; ALS, DIARRHEA KABEL, KABEL, KANKER, MENINGITIS, HEPATITIS A DAN B, THYROID, ASCEMA, PENYAKIT HARI, KABUPATEN. AUTISM, NAUSEA Muntah ATAU DIARE, PENYAKIT GINJAL, EREKSI LEMAH. MATA TWITCHING MENSTRUATION PAINFUL ATAU IRREGULAR. Akhigbe adalah pria yang baik dan dia menyembuhkan semua tubuh yang datang kepadanya. di sini adalah email drrealakhigbe@gmail.com dan Nomornya +2349010754824
BalasHapus