PENERAPAN TEKNOLOGI
PENDIDIKAN
DALAM RANGKA MENUJU ” INNOVATIVE SCHOOL ”
Seiring dengan kemajuan teknologi yang
mengglobal telah terpengaruh dalam segala
aspek kehidupan baik dibidang ekonomi, politik, kebudayaan
seni dan bahkan di dunia pendidikan.
Dunia pendidikan harus
mau mengadakan inovasi yang positif untuk kemajuan pendidikan dan
sekolah. Tidak hanya inovasi dibidang kurikulum, sarana-prasarana, namum
inovasi yang menyeluruh dengan menggunakan teknologi informasi dalam kegiatan
pendidikan. Teknologi pendidikan dapat mengubah cara
pembelajaran yang konvensional menjadi nonkonvensional.
Dalam rangka Innovative School, sekolah harus
merespon perkembangan dunia teknologi yang semakin
canggih yang menyediakan segudang ilmu
pengetahuan yang baru dan lama. Pembelajaran di sekolahperlu menggunakan
serangkaian peralatan elektronik yang mampu bekerja lebih efektif dan
efisien. Walaupun demikian, peran guru tetap dibutuhkan dikelas, ia sebagai
desainer, motivator, pembimbing, dan sebagainya dan tentunya sebagai sosok
individu harus tetap dihormati.
Teknologi Informasi dan Komunikasi (ICT)
merupakan suatu kebutuhan menuju ”Innovative
School” karena dengan penggunaan ICT diharapkan adanya peningkatan mutu
belajar/ mengajar, peningkatan produktivitas/efisiensi dan akses, peningkatan
sikap belajar yang positif, pengembangan professional/ staff dan
adanya peningkatan profil/ pengenalan. Kelima haltersebut merupakan harapan
sekaligus kebutuhan yang menjadi dasa rperlunya penerapan ICT
di sekolah. Dengan demikian diharapkan sekolah mengalami
perubahan-perubahan yang sesuai dengan tuntutan global tetapi tetap searah dengan visi
dan misinya yang dikorelasikan dengan kebutuhan sekolah dan daerah.
Teknologi pendidikan seringkali diasumsikan
dalam persepsi yang mengarah pada masalah elektronika padahal konsep
teknologi mengandung pengertian yang luas untuk itu dalam tulisan ini
akan dibahas lebih lanjut.
PERUMUSAN MASALAH
a.
Apa Pengertian Teknologi Pendidikan
b.
Apa macam-macam Teknologi Pendidikan
c.
Apa manfaat dan kekurangan Teknologi Pendidikan
d.
Apa hubungan Teknologi Pendidikan dan
”Innovative School”
A. Pengertian Teknologi
Pendidikan
Sebelum membahas teknologi pendidikan terlebih
dahulu perlu diketahui pengertian teknologi. Kata Teknologi
seringkali oleh masyarakat diartikan sebagai alat
elektronik. Tapi oleh ilmuwan dan ahli filsafat ilmu pengetahuan diartikan
sebagai pekerjaan ilmu pengetahuan untuk memecahkan masalah
praktis. Jadi teknologi lebih mengacu pada usaha untuk memecahkan masalah
manusia.
Menurut Yp Simon (1983), teknologi
adalah “suatu displin rasional yang dirancang untuk meyakinkan penguasaan
dan aplikasi ilmiah”.
Menurut (An) : “Teknologi tidak perlu
menyiratkan penggunaan mesin, akan tetapi lebih banyak penggunaan unsur
berpikir dan menggunakan pengetahuan ilmiah”.
Menurut Paul Saetiles (1968). : “Teknologi
selain mengarah pada permesinan, teknologi meliputi proses, sistem, manajemen
dan mekanisme kendali manusia dan bukan manusia”.
Pengertian Teknologi Pendidikan diabad ke dua
puluh meliputi lentera pertama proyektor slide, kemudian radio dan
kemudian gambar hidup.Sedangkan abad 19 ke bawah sampai lima belas
teknologi lebih diartikan papan tulisdan buku.
Menurut Prof. Sutomo dan Drs. Sugito, M.Pd
: “Teknologi Pendidikan adalah proses yang kompleks yang terpadu untuk
menganalisis dan memecahkan masalah belajar manusia/ pendidikan”.
Menurut ”Mackenzie, dkk” (1976) : “Teknologi
Pendidikan yaitu suatu usaha untuk mengembangkan alat untuk mencapai atau
menemukan solusi
permasalahan”.
Jadi Teknologi Pendidikan adalah segala usaha untuk memecahkan masalah pendidikan. Lebih
detail dapat diuraikan bahwa:
· Teknologi Pendidikan
lebih dari perangkat keras. Ia terdiri dari
desain dan lingkungan yang melibatkan pelajar.
·
Teknologi dapat juga terdiri segala teknik atau
metode yang dapat dipercaya untuk
melibatkan pelajaran; strategi belajar kognitif
dan keterampilan berfikir kritis.
·
Belajar teknologi dapat dilingkungan manapun
yang melibatkan siswa belajar secara
aktif, konstruktif, autentik dan kooperatif
seta bertujuan.
B. Macam-macam Teknologi Pendidikan
Dalam inovasi pendidikan tidak bisa lepas dengan
masalah revolusi metode, kurikulum yang inovatif, teknologi serta SDM yang
kritis untuk bisa menghasilkan daya cipta dan hasil sekolah sebagai bentuk
perubahan pendidikan. Sekolah harus mempunyai orientasi bisnis pelanggan yang memiliki
daya saing global. Untuk itu ada lima teknologi baru yang dapat menciptakan
sistem pendidikan yang lebih baik.
1. Lima
macam Teknologi
a. Teknologi
yang pertama : Sistem berpikir
Sistem berpikir menjadikan kita untuk lebih hati-hati
dengan munculnya tiap mode di dunia pendidikan. Hal ini untuk mengantisipasi
terjadinya perubahan yang tidak kita inginkan.Tanpa sistem berpikir kita akan
sulit untuk mengadakan peningkatan riil di bidang pendidikan. Jadi sistem
berpikir menghadirkan konsep sistem yang umum, dimana berbagai hal saling
terkait.
b. Teknologi
yang kedua : Desain system
Desain sistem adalah teknologi merancang dan membangun
sistem yang baru. Perubahan yang dimaksud adalah perubahan yang cepat yang
meningkatkan harapan. Desain sistem memberi kita peralatan untuk menciptakan
suatu system
yang baru dan suatu strategi untuk perubahan.
c. Teknologi yang ketiga : Kualitas pengetahuan
Mutu atau kualitas pengetahuan merupakan teknologi yang memproduksi
suatu produk atau jasa/ layanan yang sesuai harapan dan pelanggan. Ilmu
pengetahuan yang berkualitas telah menjadi alat yang sangat berharga dalam
inovasi pendidikan/ sekolah.
d. Teknologi yang keempat : Manajemen Perubahan
Manajemen perubahan adalah suatu cara untuk memandu energi kreatif
ke arah perubahan positif. Dapat juga diartikan sistem pemikiran yang berlaku
untuk aspek manajemen inovasi tentunya dengan berorientasi pada POAC (Perencanaan, Organisasi, Aktualisasi
dan Kontrol).
e. Teknologi yang kelima : Teknologi pembelajaran
Disini ada dua bagian yaitu peralatan Pelajar elektronik (Komputer, multimedia, Internet, telekomunikasi), dan pembelajaran
yang didesain, metode dan strateginya diperlukan untuk
membuat peralatan elektronik yang efektif. Pelajaran
elektronik ini mengubah cara mengkomunikasikan belajar.
Jadi teknologi pembelajaran adalah sistem pemikiranyang berlaku untuk instruksi
dan belajar.
Kelima teknologi tersebut merupakan suatu keterpaduan untuk
menujuinovasi pendidikan sehingga dalam memecahkan masalah pendidikan perlu kombinasi
peralatan / alat elektronik, orang-orang, proses, manajemen, intelektual,
untuk perubahan yang efektif.
2. Tiga
macam teknologi pendidikan
Macam-macam teknologi pendidikan menurut Davies (1972)
ada tiga
yaitu:
a. Teknologi pendidikan satu
Teknologi pendidikan satu yaitu mengarah pada
perangkat keras seperti proyektor, laboratorium,
komputer (CD ROM,LCD, TV, Video dan alat elektronik lainnya). Teknologi
mekanikini dapat mengotomatiskan proses belajar mengajar dengan alat yang memancarkan
memperkuat suara, mendistribusikan,
merekam dan mereproduksi stimuli material yang menjangkau pendengar/ siswa
dalam jumlah yang besar.Jadi teknologi satu ini efektif dan efisien.
b. Teknologi pendidikan dua
Teknologi pendidikan dua mengacu pada ”perangkat lunak ”yaitu menekankan
pentingnya bantuan kepada pengajaran. Terutama sekali dalam kurikulum, dalam
pengembangan instruksional, metodologi pengajaran, dan evaluasi. Jadi teknologi
dua, menyediakan keperluan bagaimana merancang yang baru atau memperbarui yang
sekarang, bermanfaat pada pengalaman belajar Mesin dan mekanisme dipandang sebagai
instrumen presentasi atau transmisi.
c. Teknologi pendidikan tiga
Teknologi
pendidikan tiga, yaitu kombinasi pendekatan duateknologi yaitu “peragkat keras“
dan perangkat lunak”.Teknologi pendidikan tiga, orientasi utamanya yaitu ke
arah pendekatan sistem, dan sebagai alat meningkatkan manfaat dari apa yang ada
di sekitar. Teknologi pendidikan tiga dapat dikatakan sebagai pendekatan
pemecahan masalah, titikberatnya dalam orientasi diagnostik yang menarik. Dari
ketiga macam tekonologi di atas dapat
dikatakan bahwa teknologi pendidikan dalam konteks sebenarnya adalah tidak
hanya mengacu pada perangkat keras saja seperti yang umum dijadikan sebagai
persepsi yang benar, namum juga meliputi perangkat lunak dan perpaduan keduanya
perangkat kerasdan lunak.
C.Manfaat Teknologi
pendidikan dan kekurangannya
1.Manfaat teknologi
pendidikan
a.
Teknologi Pendidikan sebagai peralatan untuk
mendukung konstruksi pengetahuan:
- Untuk mewakili gagasan pelajar pemahaman dan kepercayaan
- Untuk organisir produksi, multimedia sebagai dasar pengetahuan
pelajar.
b.
Teknologi pendidikan sebagai sarana informasi
untuk menyelidiki pengetahuan yang mendukung pelajar :
- Untuk mengakses
informasi yang diperlukan.
- Untuk perbandingan
perspektif, kepercayaan dan pandangan dunia.
c.
Teknologi pendidikan sebagai media sosial untuk mendukung
pelajaran dengan berbicara.
- Untuk berkolaborasi dengan orang lain.
- Untuk mendiskusikan, berpendapat dan
membangun konsensus antara anggota sosial.
d.
Teknologi pendidikan sebagai mitra intelektual
untuk mendukung pelajar Untuk membantu pelajar mengartikulasikan dan memprentasikan
apa yang mereka ketahui.
e.
Teknologi pendidikan dapat meningkatkan
mutu pendidikan/sekolah.
f.
Tekonologi pendidikan dapat meningkatkan
efektifitas dan efisiensi proses belajar mengajar.
g.
Teknologi pendidikan dapat mempermudah mencapai tujuan
pendidikan.
2.
Kekurangannya
a.
Pihak guru yang tidak bisa
mengoperasikan/menguasai elektronika akan tertinggalkan oleh siswa.
b.
Teknologi pendidikan memerlukan SDM yang
berkualitas untuk bias mempercepat inovasi sekolah, sedangkan realita masih
kurang.
c.
Keterbatasan sarana prasarana sekolah akan
menghambat inovasi pendidikan.
d.
Penggunaan teknologi pendidikan dalam bentuk
Hardware memerlukan control yang tinggi dari guru atau orang tua terutama
internet dan software.
e.
Siswa yang tidak mempunyai motivasi yang
tinggi cenderung gagal
Hubungan Teknologi Pendidikan dan Innovative School
Inovasi pendidikan merupakan hal yang perlu
dilakukan oleh tiap sekolah jika sekolah ingin maju. Perubahan sekolah bukan
hanya dilihat dengan adanya seperangkat alat elektronika yang canggih di
sekolah, namun banyak aspek yang menjadi indikator. Innovative school artinya
perubahan sekolah atau perubahan pendidikan.
Ciri-ciri inovasi pendidikan dapat dikenal dengan beberapa
identifikasi,
namun menurut Ashby 1967 ada empat :
· Ketika masyarakat /orang
tua mulai sibuk dengan peran keluar sehingga tugas pendidikan anak sebagian
digeser dari orang tua pindah ke guru atau dari rumah ke sekolah.
·
Terjadi adopsi kata yang ditulis ke instruksi
lisan
·
Adanya penemuan alat untuk keperluan
percetakan yang mengakibatkan ketersediaan buku lebih luas.
·
Adanya alat elektronika yang
bermacam-macam radio, telepon, TV, computer, LCD proyektor, perekan internet,
LAN, dsb ).
Keempat perubahan di atas di dunia
pendididkan telah menimbulkanbanyak masalah, dan untuk itulah kelima teknologi
yang dibahas pada point sebelumnya sangat membantu untuk solusi pemecahan.
Perubahan pendidikan/sekolah yang
dinginkan sekolah sesuai visi danmisinya tentunya sangat tergantung pada lima
teknologi tersebut yaitusistem berfikir, system desain, ilmu pengetahuan yang
berkualitas, manajemen. Sekarang sekolah negeri
maupun swasta mulai berusaha kerasuntuk mengatur kembali sistem pendidikan
mereka. Banyak program sekolahyang ditawarkan pada masyarakat baik itu jurusan
maupun status sekolahyaitu SSN, unggul, model, internasional, akselerasi dan
sarana prasarananya.
Yang jelas perubahan sekolah untuk menghadapi
dunia global harus disiapkan dari unsur SDM yang berkualitas sehingga mampu
berfikir membuat desein pendidikan, punya kiat manajemen yang baik dan tidak gagap
terhadap pendidikan.
Jadi dapat dikatakan bahwa antara inovasi pendidikan
dengan teknologi pendidikan merupakan satu kesatuan yang tidak dapat
dipisahkan. Inovasi merupakan okbyek dan teknologi pendidikan merupakan
subyeknya.
Dalam inovasi pendidikan butuh SDM dan peralatan
yang menunjang inovasi pendidikan, sebaliknya SDM dan alat tidak akan berfungsi
tanpa digunakan untuk sasaran/tujuan yang pasti dan bermanfaat dimasa datang
D. PENERAPAN
TEKNOLOGI DI BIDANG PENDIDIKAN
Teknologi pendidikan merupakan suatu disiplin terapan,
artinya ia berkembang karena adanya kebutuhan di lapangan, yaitu kebutuhan
untuk belajar, belajar lebih efektif, lebih efisien, lebih banyak, lebih cepat
dan sebagainya. Untuk itu ada produk yang sengaja dibuat dan ada yang ditemukan
dan dimanfaatkan. Namun perkembangan teknologi komunikasi dan informasi yang
sangat pesat akhir-akhir ini dan menawarkan sejumlah kemungkinan yang semula
tidak terbanyangkan, telah membalik cara berpikir kita dengan “bagaimana
mengambil manfaat teknologi tersebut untuk mengatasi masalah belajar”.
Berkembanganya penerapan teknologi pendidikan boleh
dikatakan berasal dari Amerika Serikat. Pada awal perkembangan sekitar seratus
tahun yang lalu, teknologi itu terkenal sebagai cara mengajar dengan
menggunakan alat peraga hasil buatan sendiri oleh guru di sekolah. Tiga puluh
tahun kemudian (sekitar tahun 1930) penggunaan alat peraga itu berkembang
dengan diproduksinya secara massal media belajar-pengajaran untuk
digunakan di sekolah secara meluas. Sepuluh tahun kemudian, saar Amerika
Serikat terlibat dalam perang dunia II, diperlukan banyak sekali tenaga
terampil dalam mengoperasikan dan menangani peralatan perang. Untuk itu
diperlukan latihan yang efektif dalam waktu yang pendek dan dapat diulang
sesering mungkin. Dikembangkanlah cara peralatan dengan menggunakan berbagai
media dan simulator untuk keperluan pelatihan personel angkatan bersenjata
tersebut. Mulailah dikenal istilah teknologi kinerja (performance technology).
Seusai perang dunia II mulai dikembangkan pengalaman
di kalangan angkatan bersejata tersebut untuk keperluan pendidikan dan
pelatihan. Dalam lingkungan sekolah dan perguruan tinggi mulai dibangun suatu
lembaga yang dipisahkan dari perpustakaan,d engan menyediakan dan mengembangkan
media pengajaran dan diberi nama Pusat Sumber Belajar (PSB). Program studi atau
keahlian dalam teknologi pendidikan mulai dibuka dibeberapa perguruan tinggi di
Amerika Serikat, Inggris dan Kanada.
Namun pendidikan dalam lingkungan sekolah ini lebih
berorientasi teoritis dan menganggap fungsinya adalah mempersiapkan peserta
didik untuk masa depa yang siap latih. Padahal dengan semakin berkembangnya
kegiatan sosial-ekonomi diperlukan tenaga yang kompeten lebih banyak dan cepat.
Hal ini memicu tumbuh dan berkembangnya lembaga-lembaga yang menyelenggarakan
pelatihan dan kursus sebagai upaya pendidikan berkelanjutan yang bersifat
terapan. Lembaga-lembaga ini ada yang berdiri sendiri, namun banyak yang
merupakan bagian dari organisasi bisnis, industri dan publik, serta organisasi
pemerintah. Untuk mereka ini lebih tepat digunakan istilah “teknologi
pembelajaran”, karena mereka lebih berkepentingan dalam membelajarkan orang
dalam lingkungan kerja mereka sendiri atau pembelajaran untuk penguasaan
suatu kompetensi tertentu. Perkembangan ini dapat digambarkan pada gambar
berikut:
Di Indonesia sendiri penerapan teknologi pembelajaran
tidak jauh berbeda dengan perkembangan seperti halnya di Amerika Serikat, hanya
terpaut waktu yang cukup lama. Perkembangan itu boleh dikatakan baru dikenal
sekitar awal tahun 1950, dengan didirikannya Balai Kursus Tertulis Pendidikan
Guru (BKTPG) dan Balat Alat Peraga Pendidikan (BAPP) di Bandung. BKTPG yang
sekarang menjadi Pusat Pengembangan Penataran Guru Tertulis (P3G Tertulis)
bertanggung jawab untuk menyelenggarakan penataran kualifikasi guru dengan
bahan pelajaran tertulis dengan berpegangan pada konsep belajar mandiri. BAPP
pada awal tahun 1970 diintegrasikan dengan Pusat Pengembangan Penataran Guru
bisang studi.
Kalau kita
simak gambaran perkembangan tersebut, dapat kita simpulkan bahwa mayoritas para
tenaga kependidikan dan pembelajaran (termasuk guru, widyaiswara, bahkan
manajer HRD) masih ada dalam lingkaran terkecil Peragaan Ajaran atau lingkaran
berikutnya Media Pembelajaran. Mereka belum menyadari bahwa tuntutan
perkembangan zaman sekarang sudah pada lingkaran Teknologi Kinerja dan
Teknologi Pembelajaran. Dapat diibaratkan bahwa bila mereka itu bekarya dalam
profesi kesehatan, masih mengandalkan pada stetoskop dan tensimeter saja.
Mereka belum menyadari perlunya CT scan dan berbagai proses dan sumber yang
canggih.
Beberapa bentuk penerapan teknologi pembelajaran
secara menyeluruh, yaitu yang meliputi semua komponen dan karena itu merupakan
sistem dapat dicontohkan sebagai berikut:
- Proyek percontohan sistem PAMONG (Pendidikan Anak
oleh Maysarakat, Orang tua dan Guru) di kabupaten Karanganyar, Surakarta
pada tahun 1974 dan disebarkan di kabupaten Malang dan Gianyar pada tahun
1978
- Pemasyarakatan P4 melalui permainan yang
diujicobakan di kabupaten Batu, Malang
- Proyek Pendidikan Melalui Satelit (Ruyal
Satellite Project) di perguruan tinggi wilayah Indonesia bagian timur
(BKSPT INTIM)
- Program Pendidikan karaktet memalui serial
televisi ACI (Aku Cinta Indonesia = Amir Cici Ito) = serial televisi
pendidikan pertama (dan terakhir)
- Program KEJAR Paket A dan B
- Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM)
- SLTP terbuka
- Universitas Terbuka
- Sistem Belajar Jarak Jauh yang diselenggarakan
oleh berbagai lembaga pendidikan dan pelatihan
- Jaringan sistem belajar jarak jauh (Indonesian
Distance learning Network = IDLN) dan SEAMOLEC (SEAMOE Open
Learning Center) yang berkedudukan di Pustekkom Diknas
Daftar ini sama sekali tidak komprehensif, karena
masih banyak bentuk penerapan lain. Beberapa kegiatan ini memang sudah terhenti
karena berbagai alasan kebijakan maupun pendanaan.
Kesimpulan
Arti pembahasan yang telah diuraikan diatas dapat kita simpulkan bahwa
:
1.
Teknologi pendidikan adalah proses yang komplek
yang terpadu untuk menganalisis dan memecahkan masalah belajar manusia/pendidikan.
2.
Teknologi pendidikan sangat diperlukan dalam
usaha menuju “ Innovative School “ atau perubahan sekolah karena dalamteknologi
pendidikan tidak hanya unsure elektronik saja yang adatapi SDM yang berkualitas
atau mampu berpikir, mendesain sistem,dan punya ilmu
pengetahuan untuk melakukan manajemen perubahan serta
melakukan teknologi pembelajaran.
3.
“ Innovative School “ perlu dilaksanakan supaya
sekolah mampu menjawab tantangan global dan tuntutan masyarakat.
Saran
1.
Hendaknya sekolah mempersiapkan sarana prasarana
untuk kebutuhan tekonologi pendidikan.
2.
Hendaknya sekolah menyiapkan SDM yang siap
menerapkan teknologi pendidikan untuk perubahan sekolah (Innovative School ).
3.
Hendaknya pemerintah sering mengadakan pelatihan
seperti Jardiknas atau Diklat Komputer
DAFTAR
PUSTAKA
·
Andi Afifuddin. 2007. Penggunaan metode
E-Learning Dalam ProsesBelajar Mengajar di Sekolah pada Mata Pelajaran
TIKTingkat SMP. Majalengka, Jawa Barat
·
Davil H. Jonassen. Tekonologi Pembelajaran
dengan suatu pendekatanPerspektif (Construktif). Nw Jersey, Columbus ohio
;Pennsylvonia state University.
·
Ivor K. Davis. 1976. eknologi Pendidikan “
contoh yang sempurna Paradigma danmodel. London.
·
Prof. Nyoman S. Degeng. 2004. Pembelajaran
konstruktivistik Vs Behaviouristik. Malang : Universitas Negeri Malang
·
Prof. Sutomo & Sugito M.Pd. 2005. Kapita Selekta &
Problematika Teknologi pendidikan. Surabaya UNIPA.
·
Sandra Wills and Shitley Alexander.
Pengantar Manajemen Teknologi Belajar dan Mengajar.
DOWNLOAD FILE DI SINI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar