komunikasi kesehatan ibu dan anak
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Komunikasi merupakan
hal terpenting dalam kehidupan. Komunikasi dibuat untuk menyebarluaskan pesan
kepada publik, mempengaruhi khalayak dan menggambarkan kebudayaan pada
masyarakat[1].
Hal ini membuat media menjadi bagian dari salah satu institusi yang kuat di
masyarakat. Untuk memenuhi kebutuhan berinteraksi yang bersifat antarpribadi,
dipenuhi melalui kegiatan komunikasi interpersonal atau antarpribadi. Sedangkan
kebutuhan untuk berkomunikasi secara publik dengan orang banyak, dipenuhi
melalui aktivitas komunikasi massa.
Dengan demikian
komunikasi menjadi unsur penting dalam berlangsungnya kehidupan suatu
masyarakat. Selain merupakan kebutuhan, aktivitas komunikasi sekaligus
merupakan unsur pembentuk suatu masyarakat. Sebab tidak mungkin manusia hidup
di suatu lingkungan tanpa berkomunikasi satu sama lain.
Komunikasi massa adalah
proses penyampaian informasi kepada khalayak massa dengan menggunakan
saluran-saluran media massa. Jadi komunikasi massa tidak sama dengan media
massa. Media massa hanyalah salah satu faktor yang membentuk proses komunikasi
massa tersebut, yaitu sebagai alat atau saluran[2].
Iklan merupakan berita
pesanan untuk mendorong, membujuk orang agar tertarik pada barang yang
ditawarkan. Secara garis besar iklan dibagi menjadi dua, yang pertama iklan
komersil yaitu iklan yang bertujuan untuk meningkatkan pemasaran suatu produk
dan jasa. Yang kedua iklan non komersil yaitu bagian dari kampanye sosial
dengan tujuan mengajak, menghimbau atau menyampaikan gagasan demi kepentingan
umum. Iklan non komersil lebih dikenal dengan iklan layanan masyarakat.
1.2
Rumusan Masalah
Yang menjadi rumusan masalah dalam
makalah ini adalah :
1. Komunikasi
umum
2. Komunikasi
kesehatan
3. Hal-hal
yang berhubungan dengan komunikasi umum dan komunikasi kesehatan Ibu dan Anak.
1.3 Tujuan
Tujuan dari makalah
daripada makalah ini adalah Dapat mengetahui manfaat komunikasi umum, Dapat
mengetahui manfaat komunikasi kesehatan, dan Dapat mengetahui hal-hal apa yang
berhubungan dengan komunikasi umum dan komunikasi kesehatan Ibu dan Anak.
1.4 Manfaat Penulisan
Mafaat
dari penyusunan makalah ini yaitu agar kita dapat mengetahui tatacara
berkomunikasi dengan baik dan benar dari berbagai kalangan, khususnya dalam
kalangan umum dan kalangan kesehatan. Yang dimana, komunikasi sangatlah penting
untuk proses pertukaran pendapat.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
2.
1. Komunikasi
Istilah ‘komunikasi’
(communication) berasal dari bahasa Latin ‘communicatus’ yang artinya berbagi
atau menjadi milik bersama. Dengan demikian komunikasi menunjuk pada suatu
upaya yang bertujuan berbagi untuk mencapai kebersamaan.
Komunikasi itu sendiri bisa diartikan sebagai
suatu proses penyampaian pesan oleh
seseorang kepada orang lain untuk memberikan atau untuk mengubah sikap,
pendapat atau perilaku baik secara langsung (lisan) maupun tak langsung.[3]
Komunikasi adalah suatu
proses melalui mana seseorang (komunikator) menyampaikan stimulus (biasanya
dalam bentuk kata-kata) dengan tujuan mengubah atau membentuk perilaku orang
lain (khalayak).[4]
Komunikasi adalah
proses penyampaian informasi, gagasan, emosi, keahlian dan lain-lain melalui
penggunaan simbol-simbol seperti kata-kata, gambar-gambar, angka-angka dan
lain-lain. (Barelson dan Steiner, 1964).
2.2. Kesehatan
Kata dasarnya adalah
sehat, yang berarti baik itu sehat jasmani maupun rohani. Jadi, Kesehatan
adalah salah satu konsep yang sering digunakan namun sukar untuk dijelaskan
artinya. Faktor yang berbeda menyebabkan sukarnya mendefinisikan kesehatan,
kesakitan dan penyakit[5]
Setidaknya definisi kesehatan harus mengandung paling tidak komponen :
biomedis,personal dan sosiokultural.
keadaan (status) sehat
utuh secara fisik, mental (rohani), dan sosial, dan bukan hanya suatu keadaan
yang bebas dari penyakit, cacat dan kelemahan. Definisi tersebut tidak hanya
meliputi tindakan yang dapat secara langsung diamati dan jelas tetapi juga
kejadian mental dan keadaan perasaan yang diteliti dan diukur secara tidak
langsung.
2.3. Komunikasi Kesehatan
Setelah tahu pengertian
komunikasi dan kesehatan, apa itu Komunikasi Kesehatan ?
Proses penyampaian pesan
kesehatan oleh komunikator melalui saluran/media tertentu kepada komunikan
dengan tujuan untuk mendorong perilaku manusia tercapainya kesejahteraan
sebagai kekuatan yang mengarah kepada keadaan (status) sehat utuh secara fisik,
mental (rohani), dan sosial. Jadi, komunikasi Kesehatan adalah proses
penyampaian informasi tentang kesehatan.
2.4. Kesehatan Ibu dan Anak
Upaya kesehatan Ibu dan Anak
adalah upaya di bidang kesehatan yang menyangkut pelayanan dan pemeliharaan ibu
hamil, ibu bersalin, ibu menyusui, bayi dan anak balita serta anak prasekolah.
Pemberdayaan Masyarakat
bidang KIA merupakan upaya memfasilitasi masyarakat untuk membangun sistem
kesiagaan masyarakat dalam upaya mengatasi situasi gawat darurat dari aspek non
klinis terkait kehamilan dan persalinan
Sistem kesiagaan merupakan
sistem tolong-menolong, yang dibentuk dari, oleh dan untuk masyarakat, dalam
hal penggunaan alat transportasi/ komunikasi (telepon genggam, telpon rumah),
pendanaan, pendonor darah, pencatatan-pemantaun dan informasi KB.
Dalam pengertian ini tercakup
pula pendidikan kesehatan kepada masyarakat, pemuka masyarakat, pemuka
masyarakat serta menambah keterampilan para dukun bayi serta pembinaan
kesehatan akan di taman kanak-kanak.
2.5.
Kharakteristik Komunikasi
Komunikasi adalah suatu proses artinya
komunikasi merupakan serangkaian tindakan atau peristiwa yang terjadi secara
berurutan- serta berkaitan satu sama lainnya dalam kurun waktu tertentu.
Sebagai proses komunikasi tidak ‘statis’ tapi ‘dinamis’ dalam arti akan
mengalami perubahan secara terus menerus[6].
·
Komunikasi adalah upaya yang disengaja
serta mempunyai tujuan.
·
Komunikasi menuntut adanya partisipasi
dan kerja sama dari para pelaku yang terlibat.
·
Komunikasi bersifat simbolis.
·
komunikasi bersifat transaksional.
·
Komunikasi menembus faktor waktu dan
ruang.
2.6. Komponen Komunikasi Kesehatan
Komunikator adalah
orang atau lembaga yang menyampaikan pesan, misalnya berisikan himbauan untuk
melakukan 3M dalam mencegah dan memberantas penyebaran dan perkembangan nyamuk
aedes agyphti yang menyebabkan penyakit DBD.
Pesan adalah pernyataan
yang didukung oleh lambang yang mempunyai arti, contohnya bias berupa slogan
tentang hidup sehat dan lain-lain.
Komunikan adalah orang yang menerima
pesan. Komunikan bias berupa manyarakat maupun lembaga tertentu yang
bertanggung jawab atas peningkatan derajat kesehatan masyarakat.
Media adalah sarana
atau saluran yang mendukung proses penyampaian pesan. Media dimaksud bias
berupa media cetak maupun elektronik yang dahulu biasa dilakukan dengan
kegiatan penyuluhan.
Efek adalah dampak atau
akibat yang ditimbulkan oleh pesan . efek atau dampak ialah nilai ketercapaian
kita dalam penyanpaian pesan. Nilai baik maupun sebaliknya tergantung cara kita
dalam menyampaikan pesan tersebut.
2.6.
Landasan Komunikasi Kesehatan
Dalam Undang-undang
Kesehatan nomor 23 tahun 1992 pasal 63 dijelaskan perlunya pengembangan Sistem
Informasi Kesehatan yang mantap agar dapat menunjang sepenuhnya pelaksanaan
manajemen dan upaya kesehatan dengan menggunakan teknologi dari yang sederhana
hingga yang mutakhir disemua tingkat administrasi kesehatan. Sistem Informasi
Kesehatan dikembangkan terutama untuk mendukung manajemen kesehatan. Pendekatan
sentralistis di waktu lampau menyebabkan tidak berkembangnya manajemen
kesehatan di unit-unit kesehatan dan di Daerah. Manajemen memang akan
berkembang dengan baik pada saat suatu unit atau Daerah diberi kewenangan untuk
mengurus dirinya sendiri (otonom).
Dengan kurang jelasnya
manajemen kesehatan diwaktu lampau, maka kebutuhan informasi dan datanya pun
menjadi tidak jelas pula.
Oleh karena itu, tahun
2001 yang merupakan awal pelaksanaan Otonomi Daerah dapat dianggap sebagai
momentum yang tepat untuk mulai mengembangkan kembali Sistem Informasi
Kesehatan. Mendukung hal tersebut maka pada tahun tersebut di terbitkan Surat
Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 551/Menkes/SK/V/2002 tentang Kebijakan dan
Strategi Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan Nasional (SIKNAS). Seiring
dengan pesatnya perkembangan di bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (ICT)
maka pada tahun 2003 dikeluarkan Instruksi Presiden RI Nomor 3 Tahun 2003
tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengem-bangan egovernment. Kemudian
dijabarkan lagi melalui
Surat Keputusan Menteri
Informasi & Komunikasi nomor 56/KEP/M.KOMINFO/12/2003 tentang Panduan
Manajemen Sist Dokumen Elektronik (versi 1.0) dan Surat Keputusan Kepala Badan
Administrasi Negara Nomor 239/IX/6/8/ 2003 tentang Pedoman Penyusunan Pelaporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
.
B. Fungsi Komunikasi Kesehatan Ibu dan Anak
Komunikasi merupakan
hal terpenting dalam kehidupan. Komunikasi dibuat untuk menyebarluaskan pesan
kepada publik, mempengaruhi khalayak dan menggambarkan kebudayaan pada
masyarakat [7].
Hal ini membuat media menjadi bagian dari salah satu institusi yang kuat di
masyarakat. Untuk memenuhi kebutuhan berinteraksi yang bersifat antarpribadi,
dipenuhi melalui kegiatan komunikasi interpersonal atau antarpribadi. Sedangkan
kebutuhan untuk berkomunikasi secara publik dengan orang banyak, dipenuhi
melalui aktivitas komunikasi massa.
Dengan demikian
komunikasi menjadi unsur penting dalam berlangsungnya kehidupan suatu
masyarakat. Selain merupakan kebutuhan, aktivitas komunikasi sekaligus
merupakan unsur pembentuk suatu masyarakat. Sebab tidak mungkin manusia hidup
di suatu lingkungan tanpa berkomunikasi satu sama lain.
Komunikasi massa adalah
proses penyampaian informasi kepada khalayak massa dengan menggunakan
saluran-saluran media massa. Jadi komunikasi massa tidak sama dengan media
massa. Media massa hanyalah salah satu faktor yang membentuk proses komunikasi
massa tersebut, yaitu sebagai alat atau saluran.
Iklan merupakan berita
pesanan untuk mendorong, membujuk orang agar tertarik pada barang yang
ditawarkan. Secara garis besar iklan dibagi menjadi dua, yang pertama iklan
komersil yaitu iklan yang bertujuan untuk meningkatkan pemasaran suatu produk
dan jasa. Yang kedua iklan non komersil yaitu bagian dari kampanye sosial
dengan tujuan mengajak, menghimbau atau menyampaikan gagasan demi kepentingan
umum. Iklan non komersil lebih dikenal dengan iklan layanan masyarakat.
C.
Mengapa
Komunikasi Kesehatan Diperlukan di Bidang Kesehatan Khususnya Kesehatan Ibu dan
Anak
Komunikasi Kesehatan
menjadi semakin populer dalam upaya promosi kesehatan selama 20 tahun terakhir.
Contoh, komunikasi kesehatan memegang peranan utama atau pengontribusi dalam
pemenuhan 219 dari 300 tujuan khusus dalam Healthy People 2010. Apabila
digunakan secara tepat, komunikasi kesehatan dapat mempengaruhi sikap,
persepsi, kesadaran, pengetahuan dan norma sosial yang kesemuanya berperan
sebagai precursor dapa perubahan prilaku. Komunikasi kesehatan sangat efektif
dalam mempengaruhi prilaku karena didasarkan pada psikologi sosial, pendidikan
kesehatan, komunikasi massa, dan pemasaran untuk mengembangkan dan menyampaikan
promosi kesehatan dan pesan pencegahan
–pencegahan[8].
Karya awal yang
mempengaruhi perkembangan komunikasi kesehatan di susun oleh National Cancer
Institute (NCI) dan diberi judul Making Health Communication Programs Work: A
Planner’s Guide. Panduann ini menyatakan bahwa bidang ilmu seperti pendidikan
kesehatan, pemasaran sosial, dan komunikasi massa secara bersama mendefinisikan
komunikai kesehatan. Bukan hal luar biasa apabila mendengar peryataan bahwa
komunikasi kesehatan bahkan merupakan nama yang lebih baik untuk profesi
daripada promosi kesehatan atau pendidikan kesehatan bahwa segala sesuatu yang
dilakukan dalam promosi kesehatan melibatkan komunikasi untuk kesehatan.
Kenyataannya, komunikasu kesehatan telah didefinisikan secara luas oleh Everett
Rogers, seorang pelopor dalam bidang komunikasi, sebagai segala jenis
komunikasi manusia yang berhubungan dengan kesehatan.
Komunikasi kesehatan
juga dapat mencerminkan bagaimana persoalan kesehatan diterima oleh audiens
tertentu. Contoh, NCI mendefinisikan komunikasi kesehatan sebagai seni dan
teknik menyampaikan informasi, mempengaruhi, dan memotivasi individu,
institusi, dan audiens public tentang pentingnya persoalan kesehatan. The
Centers of Disease Control and Prevention (CDC) mendefinisikan komunikasi
kesehatan sebagai suatu ilmu dan sebagai penggunaan strategi komunikasi untuk
menyampaikan informasi dan mempengaruhi keputusan individu dan masyarakat yang
dapat meningkatkan kesehatan. Walau begitu, masih ada orang yang membicarakan
konsep tersebut dengan menekankan berbagai bentuk aplikasinya , termasuk
advokasi media, komunikasi resiko, pendidikan hiburan, materi cetak, dan
komunikasi interaktif.
Ada dua perspektif utama yang diambil
ketika mempertimbangkan komunikasi kesehatan dalam praktik promosi kesehatan
saat ini. Beberapa praktisi memandang komunikasi massa sebagai proses
menyeluruh yang membingkai penerapan intervensi promosi kesehatan. Praktisi ini
memandang komunikasi kesehatan sebagai strategi atau aktifitas sempit seperti
publikasi informasi atau sejenis komunikasi. Antar personal yang mungkin
berlangsung antara pendidik kesehatan dan kliennya. Kedua pemikiran itu
menyebabkan komunikasi kesehatan rentan terhadap penafsiran yang luas dan
kesalahpahaman.
Jadi,komunikasi
kesehatan diperlukan di bidang kesehatan karena komunikasi dalam kesehatan
merupakan kunci pencapaian peningkatan tarap atau tingkat kesehatan masyarakat.
Sejauh ini komunikasi senantiasa berkembang seiring berkembangnya dunia
teknologi komunikasi. komunikasi yang dulunya biasa dilakukan dengan penyuluhan
yang secara langsung berhadapan dengan masyarakat dan dilakukan dengan media
audio/radio sekarang lebih popular dengan penyampaian pesan atau informasi
kesehatan melalui media internet maupun media cetak dan elektronik. Tidak hanya
bernilai praktis namun mempunyai nilai ekonomis dan tampilannya lebih menarik.
Media yang berkembang tersebut sangat membantu dalam ketercapaian komunikasi
kesehatan karena tercapai atau tidaknya komunikasi kesehatan lebih dikarenakan
penggunaan media informasi yang tepat, pesan yang sistematis dan mudah
dimengerti.
Sebagaimana dikemukakan
Johr R. Wenburg dan William W. Wilmot juga Kenneth K. Sereno dan Edward M.
Bodaken, seti¬daknya ada tiga pemahaman mengenai komunikasi, yakni komunikasi
sebagai tindakan satu-arah, komunikasi sebagai in¬teraksi, dan komunikasi
sebagai transaksi.
Suatu pemahaman populer
mengenai komunikasi manusia adalah komunikasi yang mengisyaratkan penyampaian
pesan searah dari seseorang (atau suatu lembaga) kepada seseorang (sekelompok
orang) baik secara langsung (tatap-muka) ataupun melalui media (selebaran),
surat kabar, majalah, radio, atau televisi. Misalnya, seseorang itu mempunyai
informasi mengenai suatu masalah, lalu ia menyampaikannya kepada orang lain,
orang lain mendengarkan, dan mungkin berperilaku sebagai hasil mende¬ngarkan
pesan tersebut, lalu komunikasi dianggap telah terjadi. Jadi, komunikasi
dianggap suatu proses linier yang dimulai dengan sumber atau pengirim dan
berakhir pada penerima, sasaran atau tujuannya.
Komunikasi sebagai
tindakan satu arah Pemahaman komunikasi sebagai proses searah ini oleh Michael
Burgoon disebut sebagai "definisi berorientasi-sumber"
(source-oriented definition) Definisi seperti ini mengisyaratkan komunikasi
sebagai semua kegiatan yang secara sengaja dilakukan seseorang untuk
menyampaikan rangsangan untuk membangkitkan respons orang lain. Dalam konteks
ini, komunikasi dianggap suatu tindakan yang disengaja (intentional act) untuk menyampaikan
pesan demi memenuhi kebutuhan komunikator, seperti menjelaskan sesuatu ke-pada
orang lain atau membujuknya untuk melakukan sesuatu. Definisi komunikasi
demikian mengabaikan komunikasi yang tidak disengaja, seperti pesan yang tidak
direncanakan yang terkandung dalam nada suara atau ekspresi wajah, atau isyarat
lain yang spontan. Definisi-definisi berorientasi-sumber ini juga mengabaikan
sifat prosesual interaksi-memberi dan menerima yang menimbulkan pengaruh timbal
balik antara pembicara dan pendengar. Singkatnya, konseptualisasi komunikasi
sebagai tindakan satu¬-arah menyoroti penyampaian pesan yang efektif dan
mengisyaratkan bahwa semua kegiatan komunikasi bersifat persuasif. Beberapa
definisi yang sesuai dengan konsep ini adalah sebagai berikut.
Bernard Berelson dan Gary A. Steiner:
"Komunikasi: transmisi informasi, gagasan, emosi, keterampilan dan
sebagainya, dengan menggunakan simbol-simbol kata-kata, gambar, figur, grafik,
dan sebagainya. Tindakan atau proses transmisi itulah yang biasanya disebut
komunikasi."
Theodore
M. Newcomb:
"Setiap tindakan
komunikasi dipandang sebagai suatu transmisi informasi terdiri dari rangsangan
yang diskriminatif, dari sumber kepada penerima
Raymond S. Ross: "Komunikasi
(intensional) adalah suatu proses menyortir, memilih dan mengirimkan
simbol-simbol sedemikian rupa sehingga membantu pendengar membangkitkan makna
atau respons dari pikirannya yang serupa dengan yang dimaksudkan
komunikator."[9]
• Komunikasi sebagai interaksi
Konseptualisasi kedua
yang sering diterapkan pada komunikasi interaksi. Pandangan ini menyetarakan
komunikasi dengan proses sebab-akibat atau aksi-reaksi, yang arahnya
bergan¬tung pada seseorang menyampaikan pesan, baik verbal atau nonverbal,
seorang penerima bereaksi dengan memberi jawaban verbal atau anggukkan kepala,
kemudian orang pertama bereaksi lagi menerima respons atau umpan balik dari
orang kedua, dan begitu seterusnya.
• Komunikasi sebagai transaksi
Ketika anda
mendengarkan seseorang yang berbicara, sebenarnya pada saat itu bisa saja anda
pun mengirimkan pesan secara nonver¬bal (isyarat tangan, ekspresi wajah, nada
suara, dan sebagainya) kepada pembicara tadi. Anda menafsirkan bukan hanya
kata-kata pembicara tadi, juga perilaku nonverbalnya. Dua orang atau bebe¬rapa
orang yang berkomunikasi, saling bertanya, berkomentar, me¬nyela, mengangguk,
menggeleng, mendehem, mengangkat bahu, memberi isyarat dengan tangan,
tersenyum, tertawa, menatap, dan sebagainya, sehingga proses penyandian
(encoding) dan penyandian-balik (decoding) bersifat spontan dan simultan di
antara orang¬ orang yang terlibat dalam komunikasi. Semakin banyak orang yang
berkomunikasi, semakin rumit transaksi komunikasi yang terjadi. Bila empat
orang peserta terlibat dalam komunikasi, akan terdapat lebih banyak peran,
hubungan yang lebih rumit, dan lebih banyak pesan verbal dan nonverbal.
Dalam konteks ini
komunikasi adalah suatu proses personal karena makna atau pemahaman yang kita
peroleh pada dasarnya bersifat pribadi. Penafsiran anda atas perilaku verbal
dan nonverbal orang lain yang anda kemukakan kepadanya juga mengubah
penaf¬siran orang lain tersebut atas pesan-pesan anda, dan pada giliran¬nya,
mengubah penafsiran anda atas pesan-pesannya, begitu sete¬rusnya. Menggunakan
pandangan ini, tampak bahwa komunikasi bersifat dinamis. Pandangan inilah yang
disebut komunikasi sebagai transaksi, yang lebih sesuai untuk komunikasi tatap
muka yang mungkinkan pesan atau respons verbal dan nonverbal bisa di¬ketahui
secara langsung.
Kelebihan
konseptualisasi komunikasi sebagai transaksi adalah bahwa komunikasi tersebut
tidak membatasi kita pada komunikasi yang disengaja atau respons yang dapat
diamati. Artinya, komunikasi terjadi apakah para pelakunya menyengajanya atau
tidak, dan bahkan meskipun menghasilkan respons yang tidak dapat diamati.
Berdiam diri, mengabaikan orang lain di sekitar, bahkan meninggalkan ruangan,
semuanya bentuk-bentuk komunikasi, semuanya mengi¬rimkan sejenis pesan. Gaya
pakaian dan rambut anda, ekspresi wajah anda, jarak fisik antara anda dengan
orang lain, nada suara anda, kata-kata yang anda gunakan, semua itu
mengkomunikasikan sikap, kebutuhan, perasaan dan penilaian anda.Dalam
komunikasi transaksional, komunikasi dianggap telah berlangsung bila seseorang
telah menafsirkan perilaku orang lain, baik perilaku verbal maupun perilaku
nonverbalnya. Beberapa definisi yang sesuai dengan pemahaman ini adalah, antara
lain:
John. R. Wenburg dan
William W. Wilmot: “Komunikasi adalah suatu usaha untuk memperoleh makna”
William l. Gorden: "Komunikasi
secara ringkas dapat didefinisikan sebagai suatu transaksi dinamis yang
melibatkan gagasan dan perasaan."
Komunikasi
Kesehatan
Komunikasi kesehatan
adalah proses penyampaian pesan kesehatan oleh komunikator melalui
saluran/media tertentu kepada komunikan dengan tujuan untuk mendorong perilaku
manusia tercapainya kesejahteraan sebagai kekuatan yang mengarah kepada keadaan
(status) sehat utuh secara fisik, mental (rohani), dan sosial.
Kesehatan
komunikasi dapat didefinisikan sebagai
"Seni dan teknik
pemberitahuan, mempengaruhi, dan memotivasi penonton individu, kelembagaan, dan
publik tentang isu-isu kesehatan penting. Ruang lingkup komunikasi kesehatan
meliputi pencegahan penyakit, promosi kesehatan, kebijakan kesehatan, dan
bisnis perawatan kesehatan serta peningkatan kualitas hidup dan kesehatan
individu dalam masyarakat "- People Sehat 2010, hal 11-20 "Sebuah
bidang teori, riset dan praktek yang berkaitan dengan pemahaman dan saling
ketergantungan mempengaruhi komunikasi (interaksi simbolik dalam bentuk pesan
dan makna) dan kepercayaan kesehatan terkait, perilaku dan hasil." Cline,
R. 2003. "Komunikasi Kesehatan adalah pendekatan yang beragam dan
multidisiplin untuk mencapai audiens yang berbeda dan berbagi informasi
kesehatan terkait dengan tujuan mempengaruhi, menarik dan mendukung individu,
masyarakat, profesional kesehatan, kelompok khusus, pembuat kebijakan dan
masyarakat untuk juara, memperkenalkan, mengadopsi, atau mendukung perilaku,
praktek atau kebijakan yang pada akhirnya akan meningkatkan hasil kesehatan[10].
atau mekanisme dimana pesan-pesan kesehatan dikomunikasikan dari para pakar di
bidang kesehatan medis dan masyarakat untuk orang-orang yang dapat dibantu
dengan pesan-pesan ini.
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kerjasama lembaga
kesehatan dan elemen masyarakat sangat mempengruhi ketercapaian penyampaian
informasi kesehatan. Komunikasi kesehatan hendaknya memenuhi unsur komunikasi
itu sendiri, seperti lembaga kesehatan sebagai komunikator, masyarakat sebagai
komunikan, internet maupun media cetak tan elektronik sebagai media dalam
penyampaian pesan, pesan yang ingin disampaikan dan perubahan setelah
disampaikan pesan sebagai efek positif.
Komunikasi dalam
kesehatan hendaknya selalu mengalami perubahan seiring perubahan lingkungan dan
disesuaikan dengan keadaan masyarakat dan pelaku atau komunikator hendaknya
lebih variatif dan inovatif dalam penyampaian pesan informasi kesehatan.
B.
Saran
Makalah
ini mebahas tentang komunikasi umum dan komunikasi kesehatan yang sangat
penting dalam kehidupan sehari-hari, di harapkan setelah membaca makalah ini
untuk dapat di terapkan dalam kehidupan sehari-hari cara berkomunikasi yang
baik dalam masyarakat dan memahami cara-cara atau strategi dalam berkomunikasi
mengenai kesehatan.
DAFTAR
PUSTAKA
_________________
2006, Panduan Komunikasi kesehatan,
MT.Indarti Yogyakarta.
Ahmad.
2008. Manfaat IMD.http://myhealthblogging.com/parenting/2008/01/01/
Akhmad
Ali Syaifuddin, 2006, Kesehatan Ibu dan
Anak , MT.Indarti Yogyakarta.
Azwar,
Saifuddin. 2005, Sikap Manusia, Teori
dan Pengukurannya, Penerbit Pustaka Belajar, Yogyakarta
Baskoro,
Anton. 2008. Komunikasi Kesehatan .
Banyu Media, Yogyakarta.
Biancuzzo
M. (2000). Breastfeeding the Newborn. Clinical Strategies for Nurses. 1st ed.
St Louis Missouri: Mosby Inc.
Depkes,
RI, 2004. Keputusan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor 450/MENKES/IV/ Tentang Pemberian ASI Eksklusif Pada Bayi di Indonesia,
Jakarta.
Dra.
Hj. Woerjani, M.Pd. ,Dra. Ratnawati T, M.Hum Buku bahan ajar pelayanan prima
Graeff,
AJudith, dkk. 1996 . Komunikasi dalam kesehatan dan perubahan perilaku
.Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.
Lestari,
Sri. 2009. Gambaran kesehatan Ibu dan Anak dalam bidang komunikasi kesehatan .
Skripsi, FKM USU, Medan
Marhaen
fahar. Ilmu komunikasi teori dan praktek penerbit: Graha Ilmu
Saifulloh
. (2008). Mencerdaskan anak . Jombang : Lintas Media
[2] Baskoro,
Anton. 2008. Komunikasi Kesehatan . Banyu Media, Yogyakarta.
[3] Menurut
Effendi Teori Komunikasi Kesehatan
[4] Hovland,
Janis dan Kelley : 1953
[5] (Gochman,1988; De Clercq,1993).
[7] Graeff,
AJudith, dkk. 1996 . Komunikasi dalam kesehatan dan perubahan perilaku
[8] Baskoro, Anton. 2008. Komunikasi
Kesehatan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar