Pages

Kamis, 14 Februari 2013

PERUBAHAN SOSIAL DAN KEBUDAYAAN





PERUBAHAN SOSIAL DAN
 KEBUDAYAAN

BAB I
PENDAHULUAN
            Setiap masyarakat manusia selama hidup pasti mengalami perubahan – perubahan, yang dapat berupa perubahan yang tidak menarik dalam arti kurang mencolok. Ada pula perubahan – perubahan yang pengaruhnya terbatas maupun yang luas, serta ada pula perubahan – perubahan yang lambat sekali, tetapi ada juga yang berjalan dengan cepat. Perubahan – perubahan hanya akan dapat ditemukan oleh seseorang yang sempat meneliti susunan dan kehidupan suatu masyarakat pada suatu waktu dan membandingkannya dengan susunan dan kehidupan masyarakat tersebut pada waktu yang lampau.
            Para sosiolog pernah mengadakan klasifikasi antara masyarakat – masyarakat statis dan dinamis. Masyarakat yang statis dimaksudkan masyarakat yang sedikit sekali mengalami perubahan dan berjalan lambat. Masyarakat yang dinamis adalah masyarakat – masyarakat yang mengalami berbagai perubahan yang cepat. Jadi setiap masyarakat, pada suatu masa depan dianggap sebagai masyarakat yang statis. Sementara itu, pada masyarakat lainnya, dianggap sebagai masyarakat yang dinamis.
Perubahan dalam masyarakat memang telah ada sejak zaman dahulu. Namun, dewasa ini perubahan – perubahan tersebut berjalan dengan sangat cepatnya sehingga membingungkan manusia yang menghadapinya, yang sering berjalan secara konstan. Ia memang terikat oleh waktu dan tempat. Akan tetapi, karena sifatnya yang berantai, perubahan terlihat berlangsung terus, walau di selingi keadaan di mana masyarakat menagadakan reorganisasi struktur yang terkena perubahan.[1]


















BAB II
PEMBAHASAN

A.  Pembatasan Pengertian
1.    Definisi
Para sosiolog maupun antropolog telah banyak mempersoalkan mengenai pembatasan pengertian perubahan – perubahan social dan kebudayaan. Supaya tidak timbul kekaburan, pembicaraan akan di batasi lebih dahulu pada perubahan – perubahan social

2.    Teori – teori Perubahan Sosial
Pitirim A. Sorokin berpendapat bahwa segenap usaha untuk mengemukakan adanya suatu kecenderungan yang tertentu dan tetap dalam perubahan – perubahan sosial tidak akan berhasil baik. Dia meragukan kebenaran akan adanya lingkaran – lingkaran perubahan sosial tersebut. Akan tetapi, perubahan – perubahan tetap ada dan yang paling penting adalah lingkaran terjadinya gejala – gejala sosial harus dipelajari karena denga jalan tersebut barulah akan dapat diperoleh suatu generalisasi.
       Untuk mendapatkan hasil sebagaimana yang diharapkan, hubungan antara kondisi dan faktor – faktor tersebut harus di teliti terlebih dahulu. Penelitian yang objektif akan dapat memberikan hukum - hukum umum perubahan sosial dan kebudayaan. Di samping itu, juga harus di perhatikan waktu serta tempatnya perubahan – perubahan tersebut berlangsung.
B.  Hubungan antara Perubahan Sosial dan Perubahan Kebudayaan
Ruang lingkup perubahan keebudayaan lebih luas. Sudah barang tentu ada unsur - unsure kebudayaan yang dapat di pisahkan dari masyarakat, tetapi perubahan – perubahan dalam kebudayaan tidak perlu memengaruhi system sosial. Seorang sosiolog akan lebih memperhatikan perubahan kebudayaan yang bertitik tolak dan timbul dari organisasi sosial, serta memengaruhinya. Pendapat tersebut dapat di kembalikan pada pengertian sosiolog tentang masyarakat dan kebudayaan.
Sebenarnya di dalam kehidupan sehari – hari, acap kali tidak mudah untuk menentukan letak grafis pemisah antara perubahan sosial dan perubahan kebudayaan dan sebaliknya tidak mungkin ada kebudayaan yang tidak terjelma dalam suatu masyarakat. Dengan demikian walaupun secara teoritis dan analitis pemisahan antara pengertian – pengertian tersebut di rumuskan, di dalam kehidupan nyata, garis pemisah tersebut sukar dapat di pertahankan. Hal yang jelas adalah perubahan – perubahan sosial dan kebudayaan mampunyai suatu aspek yang sama, yaitu kedua bersangkut-paut dengan suatu penerimaan cara – cara baru atau suatu perbaikan dalam cara suatu masyarakat memenuhi kebutuan – kebutuhannya.
Pada dewasa ini proses – proses pada perubahan – perubahan sosial dapat diketahui dari adanya ciri - ciri tertentu, yaitu sebagai berikut.
1.      Tidak ada masyarakat yang berhenti perkembangannya karena setiap masyarakat mengalami perubahan yang terjadi secara lambat atau secara cepat.[2]
2.      Perubahan yang terjadi pada lembaga kemasyarakatan tertentu, akan di ikuti dengan perubahan – perubahan pada lembaga – lembaga sosial lainnya.
3.      Perubahan – perubahan tidak dapat di batasi pada bidang kebendaan atau bidang spiritual saja karena kedua bidang tersebut mempunyai kaitan timbal balik yang sangat kuat

C.  Beberapa Bentuk Perubahan Sosial dan Kebudayaan
1.      Perubahan Lambat dan Perubahan Cepat
a.       Unilinear Theories of Evolution
Teori ini pada pokoknya berpendapat bahwa manusia dan masyarakat mengalami perkembangan sesuai dengan tahap – tahap tertentu, bermula dari bentuk yang sederhana, kemudian bentuk yang kompleks sampai pada tahap yang sempurna.
b.      Universal theory of evolution
Teori ini menyatakan bahwa perkembangan masyarakat tidaklah perlu melalui tahap – tahap tertentu yang tetap. Teori ini mengemukakan bahwa kebudayaan manusia telah mengikuti suatu garis evolusi yang tertentu.
c.       Mulitilined theories of evolution
Teori ini lebih menekankan pada penelitian – penelitian tarhadap tahap – tahap perkembangan tertentu dalam evolusi masyarakat, misalnya mengadakan penelitian perihal pengaruh perubahan system pencaharian dari system berburu ke pertanian, terhadap system kekeluargaan dalam masyarakat yang bersangkutan dan seterusnya.

2.      Perubahan Kecil dan Perubahan Besar
Agak sulit



[1] Wibert E. Moore, “Sociale Verandering”, dalam Social Change, di terjemahkan oleh A. Basoski, Prisma Boeken. Utrecth, Antwepen, 1965 hlm. 10
[2] Ankie M. Hoogvelt, The sociology of Developing Societies. (London : The Macmillan Press Ltd, 1976), hlm 9




DOWNLOAD FILE DI SINI
KHASANAH ILMU
JUJUR - MUDAH - MURAH
http://khasanahilmuu.blogspot.com/2013/08/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Blogger news

Blogroll

About